Kamis, 24 November 2016

Belasan Pria Tak Berbusana Diamankan dari Apartemen Kalibata City

JAKARTA, Kepolisan Sektor Metro Pancoran dan sejumlah anggota ormas mengamankan 13 orang pria yang tengah dalam kondisi tak berbusana di lantai tujuh tower Damar, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11/2016) malam.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan informasi tersebut.
"Ditemukan beberapa orang yang tidak pakai baju. Laki-laki semua," kata Prabowo saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (27/11/2016).
Berdasarkan Informasi, penggerebekan berawal dari adanya laporan dari salah satu anggota ormas yang mengaku mendapat tawaran jasa prostitusi kalangan penyuka sesama jenis.
Anggota itu kemudian mengecek ke lokasi dan menemukan sejumlah pria dalam kondisi tak berbusana.
Dari apartemen, anggota ormas itu kemudian melaporkan kejadian itu ke sesama rekannya, yang kemudian melanjutkan informasi itu ke Polsek Metro Pancoran.
Ada sekitar 50 anggota ormas yang kemudian mendampingi polisi saat dilakukannya penggerebekan.
Prabowo menyatakan polisi masih melakukan penyelidikan mengenai aktivitas yang dilakukan para pria itu.
"Belum bisa dipastikan apakah komunitas gay atau bukan. Masih kita dalami," ujar Prabowo.


JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap orang mempunyai preferensi berbeda-beda soal smartphone. Ada tipe loyalis merek tertentu yang enggan membeli produk keluaran vendor lain. Ada juga yang membeli smartphone berdasarkan keunggulan pada salah satu spesifikasi. 

Misalnya saja pencinta selfie yang menganggap indikator ponsel bagus harus memiliki fitur kamera depan dengan software beautificationberkualitas tinggi. Sementara itu, bagi penggemar musik, spesifikasi audio perangkat tentu menjadi perhatian khusus.

Terlepas dari perbedaan konsep ideal sebuah smartphone di mata masing-masing orang, ada tiga hal yang paling sering ditanyakan orang Jakarta sebelum membeli smartphone

Setidaknya begitu menurut penuturan beberapa pedagang ponsel di ITC Roxy Mas. Pusat belanja elektronik itu dikenal sebagai yang terbesar di Indonesia. Lantas, apa saja tiga hal itu? 

Pertama, harga ponsel. Bukan rahasia bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar ponsel Android berspesifikasi tinggi dengan harga miring. 

Biasanya, ponsel tersebut diproduksi oleh vendor China, seperti Xiaomi, Oppo, Vivo, dan ZTE. Nanin (38) yang berjualan di lantai satu ITC Roxy Mas mengatakan, lini Xiaomi paling laku di lapaknya karena harganya murah. 

"Orang kalau nanya langsung, 'Yang 2 jutaan ada enggak?'," kata Nanin kepada KompasTekno beberapa saat lalu. 

Nanin mengaku lapaknya sempat "cuti" menjajakan ponsel Xiaomikarena maraknya razia ponsel ilegal alias black market beberapa bulan lalu. Sekarang situasi dikatakan mulai kondusif sehingga Nanin dan rekan-rekannya berani menjual lini Xiaomi, meski yang belum resmi masuk ke Tanah Air. 

Agung (43) yang berjualan tepat di samping lapak Nanin berpendapat sama. Menurut dia, pembeli kurang berminat dengan ponsel yang dibanderol di atas Rp 5 jutaan. 

"Kalau Samsung paling laku seri J-nya. Kalau yang seri S dan Note kan mahal, di sini jarang banget yang cari," ia menuturkan. 

Kedua, kapasitas RAM. Setelah pembeli dikasih beberapa pilihan ponsel dengan harga Rp 2 jutaan hingga Rp 5 jutaan, pertanyaan selanjutnya adalah besaran RAM. 

Menurut Nanin, rata-rata pembeli mencari RAM berkapasitas 3 GB hingga 4 GB. Jika ponsel murah tapi RAM-nya cuma 1 GB, pembeli kerap ogah. 

"Makanya itu, Xiaomi paling laku karena harganya murah, RAM-nya juga lumayan," ujarnya. 

Meski demikian, menurut Agung, RAM tinggi pun tak menjamin pembeli tertarik membeli ponsel. Ujung-ujungnya tetap harga yang berperan penting.

"Kalau RAM 4 GB tapi harganya Rp 7 jutaan, orang juga malas," ia menjelaskan. 

Beberapa lini ponsel yang empunyai RAM 4 GB dengan harga relatif murah (tak sampai Rp 6 juta) antara lain Asus Zenfone 2, Lenovo K80, dan Xiaomi Mi Note Pro. 

Ketiga, kualitas kamera. Untuk spesifikasi satu ini, Agung mengatakan, pembeli kaum hawa yang paling banyak bertanya. 

"Nanyanya, 'Yang jernih yang mana'?," Agung mencontohkan. 

Ia mengatakan, rata-rata pembeli bahkan tak bertanya soal megapiksel kamera. Mereka cenderung ingin mencoba langsung dan melihat hasilnya. 

"Kalau barang contohnya ada, bisa dicoba dulu, tapi biasanya barang contohnya kosong juga," curhat Agung.  

Hal serupa diungkap Nanin. Di lapaknya, pembeli lelaki kerap mencoba kamera utama yang terpatri di sisi punggung kamera. Biasanya pembeli lelaki juga lebih kritis bertanya tentang spesifikasi. 

Berbeda halnya dengan pembeli hawa yang tak begitu peduli dengan kamera belakang maupun spesifikasi detail. Yang paling penting adalah kamera depan untuk membidik foto selfie.

Perlu dicatat, pernyataan Nanin dan Agung didasarkan pada kebiasaan mayoritas pembeli di masing-masing lapak. Pada dasarnya, preferensi tiap orang memang berbeda-beda dan tak bisa digeneralisasi. 

Nah, bagaimana preferensi Anda sebelum membeli ponsel?

=======================================================


Promo Bonus 180% Khusus New Member !
Promo Bonus 100% Untuk E-Games/Slot !
Bonus Deposit 50% Setiap Hari !
Bonus Rollingan Setiap Hari !

Proses Deposit dan Withdraw cepat, aman, dan Terpercaya !
Mari bergabung bersama kami di www.7wyn.net

Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
BBM : 59090751
Phone : +62 813 7252 1771

Link Alternatif Kami :
www.7wyn.net / m.7wyn.net
www.7wynasia.com / m.7wynasia.com
www.7wynasia.net / m.7wynasia.net
www.7wynasia.xyz / m.7wynasia.xyz

0 comments:

Posting Komentar